senirupa

Saturday, December 28, 2013

Festival Kuliner Pagi Hari

Bu leukat biasanya hadir dalam setiap aneka ritual tradisi Aceh. Ketan tak pernah absen melengkapi peusijuek dan berbagai macam hal lain.

Di Meureudu, kabupaten Pidie Jaya, Bu Leukat biasanya dimakan pagi hari sebagai penganan ngopi. Rasa ketan tentu amat akrab dengan kita. Di Meureudu, ketan diolesi seulè atau silè. Sehingga silè menyerupai cat kental yang sapu dengan kuas oleh seniman rupa. Bu Leukat Teu cét namanya. Satu bungkus dihargai Rp. 2000.

Sebagian besar warung kopi menyediakan kuliner sederhana ini. Bungkusannya persis sama dengan tampilan Bu Prang, namun, Bu Leukat teu cét agak lebih kecil. "Bu Leukat Teu Cét ini dijual saban pagi. Menjelang Siang biasanya orang sudah tidak berminat walau masih tersedia," ujar Bang Pon, Pemilik warkop Bahtera, keudee Meureudu.

Pagi di keudee Meureudu seperti berada di festival kuliner. Dari Kutok, Apom, Bu Leukat Teu cét, Putu, Payèh, Leumang hingga Mie Caluek tersedia. Dimakan sambil ngopi pagi menambah kenikmatan tersendiri.

"semua makanan itu tersedia hingga jam 11 menjelang siang. Setelah itu diganti dengan jenis makanan lain." ujar Wak Sal. Penjual Bu Guri.

Semua harga makanan itu dapat dinikmati dengan harga rata-rata maksimal RP. 5000. Nyan ban!